Cari

Rabu, 11 Mei 2011

Ansalisis Puisi Bocah, Takona marang Gustimu

Oleh: Biya Ebi Praheto

Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Universitas Negeri Semarang


Judul Puisi : Bocah, Takona marang Gustimu

Pengarang : Turiyo Ragilputra

Sebuah puisi dapat dianalisis dan dinilai dari berbagai segi dan dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari luar atau yang nampak dari luar dan dari dalam berkaitan dengan isi, makna, dll. Untuk puisi “Bocah, Takona marang Gustimu” dapat dianalisis dengan cara seperti yang disebutkan di atas:

1. Dari luar atau yang nampak dari luar

a) Strata Bunyi

Pada puisi ini cenderung berima Asonansi karena kebanyakan setiap baris dari puisi ini memiliki unsur vokal yang sama dapat dilihat dari judulnya yaitu “Bocah, Takona marang Gustimu”, selain itu juga ada beberapa baris yang berima aliterasi karena adanya unsur konsonan yang sama.

b) Strata Bentuk

Dari bentuk fisiknya, dari segi tipografi atau perwajahan sudah jelas sebagaimana berbentuk puisi, puisi ini berbentuk bait-bait yang ditulis dari tepi kiri dan tidak penuh sampai tepi kanan dimana tepi kanan masih kosong. Selain itu penyair juga hanya menggunakan awalan huruf kapital hanya pada kata di awal bait dan pada kata-kata yang menyebut nama orang atau kata ganti orang. Kemudian dari segi pembaitan, untuk larik pada setiap bait dari puisi ini tidak sama. Ada yang berlarik bayak dan juga ada yang berlarik sedikit, puisi ini terdiri dari lima bait.

Dari bentuk puitis-nya, dari segi bahasa yang digunakan menggunakan bahasa kiasan dengan diddukung oleh permajasan atau perumpamaan yang dapat dilihat dari salah satu larik yang berbunyi “drijine manjilma tasbih”. Kemudian dari segi penuturannya, puisi ini merupakan puisi monolog yang berisi umpatan, petuah, keluhan, kisah, yang dapat dilihat pada setiap lariknya.

c) Strata Makna

Pilihan kata dalam puisi ini bermakna konotatif dengan permajasan atau perumpamaan yang digunkanan dalam setiap penyampaian isi puisi, hal tersebut dapat dilihat dari larik pertama yang berbunyi “Paran tangise bumi lanang”. Totalitas puisi ini transparan yaitu dengan multi interpretasi, walaupun pilihan katanya menjurus pada interpretasi tunggal yaitu keagamaan tetapi jika kita lihat lebih dalam lagi puisi ini dapat dinterpretasikan lain mengenai keadaan kehidupan pada jaman seakarang ini.

2. Dari dalam berkaitan dengan isi puisi

Yang menarik dari puisi ini banyak sekali dari pemilihan kata dan permajasan atau perumpamaan yang digunakan serta makna dari isi puisi ini. Jika dilihat sepintas memang puisi ini bertema keagamaan, tetapi jika dilihat lagi puisi ini bertema keagamaan yang diiringi dengan keadaan pada masa sekarang ini, dimana kehidupan sudah sangat berbeda dengan jaman dahulu yang diumpamakan pada puisi ini adalah jaman para Nabi, jaman para khalifah yang aman, tentram dan bijaksana. Pada masa sekarang ini yang sudah tidak ada lagi kebijaksanaan yang sesuai dengan hati nurani.

Amanat yang ingin disampaikan oleh pengarang adalah kita yang hidup pada masa sekarang ini, bukan hidup pada masa nabi ataupun khalifah. Sekarang kita hidup pada jaman modern yang banyak sekali hiru pikuknya dengan kebijaksanaan yang tidak berdasar hati nurani dan hanya berlandas pribadi dan nafsu semata. Oleh karena itu pengarang ingin kita untuk lebih dekat pada Tuhan agar tidak terbawa pada arah yang salah.

Resensi "Singkar"

Oleh: Biya Ebi Praheto
Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Universitas Negeri Semarang


Irah-irahan : Singkar

Pangarang : Siti Aminah

Panerbit : Griya Jawi, Semarang

Taun : 2008

Kandel : 134+10 hal

Ukuran : 19,5 x 13,5 cm

Siti Aminah menika penulis sastra Jawa ingkang piawai. Katah karyanipun ingkang dipunmuat wonten ing media masa lan kababar dening panerbit-panerbit lokal. Kapinteranipun wonten ing makarya boten lepat saking lingkunganipun. Siti Aminah menika wiyos lan dipunagengaken ing Yogyakarta sarta dinten-dintenipun ngangge basa Jawa kangge komunikasi.

Salah satunggalipun karya Siti Aminah inggih menika Singkar, ingkang awujud novel fiksi. Singkar taksih nyritakaken babagan perkawis katresnan ingkang dipunkomplikasiaken kalihan problema ingkang dipunalami dening tokoh utama lan tokoh-tokoh sanesipun. Novel menika benten kalihan novel sanesipun, konflik cerita Singkar wonten ing babagan satunggal ingkang biasanipun wonten ing tengah cerita. Kapinteranipun panulis kauji dening wontenipun kilas balik nyritaaken masa lampau wonten ing babagan kalih. Sasanesipun ugi wonten kritik sosial ingkang katingal wonten ngendikanipun tokoh ing babagan kapitu, salah satunggalipun inggih menika “Mula lewih becik dadi mahasiswa sing aktivis, iya ta? Aksi, macetake dalan, mlebu tv, koran, dadi kondang. Ta? During maneh kuliahe ketheteran?.”. Latar ingkang dipunginakaken wonten novel inggih menika Kota Yogyakarta, dados pangarang maringi ending cerita gempa Jogja. Gempa Jogja menika dipunceritakaken saking babagan kawolulas.

Novel Singkar sanes kalebet novel kandel. Isi novel menika kaperang dados babagan-babagan ingkang ndukung antara babagan satunggal kalihan babagan sanesipun. Wonten dalem novel, ugi dipunparingi kathah sanget setting keadaan, konflik, lan peristiwa. Sasanesipun, sedaya tokoh wonten novel menika gadah peran penuh lan penting kangge mbangun novel Singkar menika.

Bhava – Rasa FILM JAANI DUSHMAN

Oleh: Biya Ebi Praheto

Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Universitas Negeri Semarang


INTI CERITA FILM JAANI DUSHMAN

Jaani Dushman menceritakan kisah percintaan dua ekor ular yang dikutuk oleh seorang pertapa karena ketidaksengajaannya mengganggu ketenangan pertapa tersebut. Si ular betina (Vasundra) atau dikutuk akan mati ketika matahari terbenam. Akhirnya dua ular ini memohon keringanan akan kutukan tersebut tetapi sambil memukulkan kepala keatas batu. Kutukan tidak dapat dicabut lagi tetapi dapat diringankan yaitu Vasundra akan dilahirkan kembali sebagai anak perempuan pada abad 21 dan sang ular jantan (Kapil) menunggu di dalam pohon sampai abad 21.

***

Di abad 21 Vasundra telah dilahirkan kembali menjadi gadis yang sangat cantik dan pintar yaitu Divya. Semua permasalahan di abad 21 muncul ketika Divya hendak diperkosa oleh teman kuliahnya yaitu Vijay dan Rajesh tetapi berhasil diselamatkan kekasih Vidya yaitu Javed. Vijay dan Rajesh di bawa ke Rektor mereka untuk ditindak lanjuti. Akhirnya vijay dan Rajesh disuruh minta maaf ke Divya. di depan teman-teman Divya mereka minta maaf, Divya tak kunjung memaafkannya tetapi semua teman-temannya membujuk untuk memaafkan sampai akhirnya Divya memaafkan.

***

Suatu malam di dalam tidurnya ia merasa terpanggil oleh sebuah lagu, panggilan itu merupakan panggilan dari sang ular jantan (Kapil) yang telah menunggu Divya berabad-abad didalam pohon. Secara tidak sadar Divya pergi kearah sumber suara itu dan dia bertemu dengan Kapil. Divya sudah tidak ingat apapun kalau dia adalah Vasundra dan Kapil adalah kekasihnya. Kapil memberikan mustikanya kepada Divya sehingga Divya ingat semua akan masa lalunya dan ingat kalau Kapil adalah kekasihnya.

***

Suatu ketika teman-teman Divya mengajak mengadakan pesta di benteng Nagda. Divya dikasih tahu untuk datang jam 11 tetapi Vijay dan Rajesh masih berpikir jahat untuk memperkosa Divya. Akhirnya dengan menyamarkan suara teman-teman Vijay menyuruh Divya untuk datang ke benteng jam 9. Keesokannya Divya datang jam 9 dan disana hanya ada Vijay dan Rajesh. Divya pun akhirnya di perkosa dan Divya mengakhiri hidupnya dengan memukulkan perutnya ke sebuah balok dan akhirnya mati. Ketika teman-teman Divya datang Divya dalam keadaan yang mengenaskan. Pesan terakhir dari Divya adalah akan membalas dendam kepada semua teman-temannya yang telah dianggap bersekongkol untuk menghancurkan dirinya. Ketika itu pula Kapil datang dan marah. Teman-temannya lari dan pergi.

***

Teman-teman Divya merasa ketakutan jika mereka akan dibunuh satu persatu, walaupun mereka tahu yang salah bukanlah mereka tetapi vijay dan Rajesh. Rektor mereka mendengar dan mengajak mereka untuk menyelesaikan masalah dengan memanggil Ruh Divya untuk menjelaskan kesalah pahaman yang terjadi. Tetapi Divya tetap tidak memaafkan. Akhirnya mereka diberi sebuah kalung yang dapat melindungi mereka dari arwah Divya dan ular jantan Kapil yang akan balas dendam. Akan tetapi satu persatu dari mereka tetap dapat dibunuh oleh kapil dan Divya sampai akhirnya tersisa beberapa yaitu adik dari kekasih Divya di abad 21. Pertarungan demi pertarungan terjadi. Dengan bantuan Pak Rektor, akhirnya Javed dapat mengalahkan Kapil dan Divya. Kapil dan Divyapun akhirnya pergi menghilang dan kembali bersatu seperti sebelumnya.


SATUAN NARATIF

1. Vidya melakukan aktivitasnya dan berbincang-bincang dengan teman-temannya dikampus.

2. Vijay dan Rajesh menyelinap masuk ke kamar asrama Divya lewat jendela.

3. Divya Terkejut ketika melihat Vijay dan rajesh berada dikamarnya.

4. Vijay dan Rajesh hendak memperkosa Divya.

5. Javed kekasih Divya datang dan menyelamatkan Divya.

6. Vijay dan rajesh dibawa ke Pak Rektor oleh Javed.

7. Vijay dan Rajesh meminta maaf kepada Divya didepan teman-teman dan Divya tidak mau memaafkannya.

8. Teman-teman Divya terus membujuk agar Divya mau memeafkan dan akhirnya Divya pun memaafkan Vijay dan Rajesh.

9. Suatu malam Divya merasa terpanggil oleh suatu nyayian dan menghampiri sumber suara tersebut.

10. Divya bertemu dengan Kapil.

11. Kapil menceritakan semua masa lalunya tetapi divya tetap tidak ingat.

12. Kapil memberikan mustikanya kepada Divya sehingga Divya dapat mengingat semua masa lalunya.

13. Teman-teman Divya mengajak pesta di benteng Nagda.

14. Vijay menyamarkan suara dan menelpon Divya untuk datang ke benteng besok lebih awal jam 9.

15. Divya datang ke benteng dan hanya bertemu dengan Vijay dan Rajesh.

16. Divya diperkosa Vijay dan rajesh.

17. Divya akhirnya bunuh diri.

18. Teman-teman Divya datang dan terkejut dengan keadaan Divya.

19. Divya berjanji akan balas dendam kepada semua teman-temannya yang telah dianggap sekongkol menghancurkannya.

20. Kapil datang dan marah.

21. Teman-temannya lari dan rajesh terbunuh oleh Kapil.

22. Dikampus teman-teman Divya takut dan cemas.

23. Semua teman-teman Divya di ajak Pak Rektor untuk memanggil arwah Divya.

24. Arwah Divya datang dan diberi penjelasan kalau yang salah adalah Vijay dan Rajesh tetepi Divya tetap tidak mau Tahu.

25. Teman-teman Duvya diberi kalung jimat oleh pak rektor agar terhindar dari Divya dan kapil.

26. Satu persatu Divya dan Kapil balas dendam dan membunuh teman-temanya.

27. Viviek adik Javed akan dibunuh kapil.

28. Viviek ketakutan dan menelpon Javed kakaknya untuk pulang.

29. Kapil menyamar menjadi Javed dan menusuk Viviek.

30. Javed dituduh akan membunuh Viviek dan dipenjara.

31. Javed bertemu dengan arwah Divya, dan Divya menceritakan tentang tragedi yang menimpanya.

32. Disuatu tempat terjadi pertarungan antara Viviek yang akan dibunuh oleh kapil.

33. Javed datang untuk menyelamatkan Viviek.

34. Javed berkelahi dengan Kapil yang telah bergabung dengan arwah Divya.

35. Javed akhirnya kalah.

36. Rektor memberikan bantuan dengan kekuatannya sehingga Javed dapat kembali bangkit dan mengalahkan Kapil berserta Divya.

37. Viviek akhirnya terselamatkan serta Kapil dan arwah Divya pergi menghilang bersama.

Bhava – Rasa

1. Rati-Srngara (Kenikmatan)

Terjadi Ketika adegan:

- Divya mendengar nyayian panggilan dari Kapil.

- Divya dan Javed Bernyayi bersama.

- Vijay dan Rajesh memperkosa Divya di benteng.

2. Hasa-Hasya (Humor/Lucu)

Terjadi ketika adegan:

- Atul dan Viviek menertawakan Vijay dan Rajesh karena tidak dapat membujuk Divya untuk mengajarkan Cinta.

3. Soka-Karuna (Kesedihan)

Terjadi ketika adegan:

- Vivik mengantarkan Javed kakanya ke Bandara untuk pergi ke London

- Divya diperkosa oleh Vijay dan Rajesh dibenteng dan Divya bunuh diri.

- Vijay terbunuh ketika dimalam pernikahannya.

4. Krodha-Raudra (Kemarahan)

Terjadi ketika adegan:

- Javed marah ketika melihat Divya hendak diperkosa oleh Vijay dan Rajesh di kamar asramanya.

- Pak Rektor marah ketika mengetahui dua mahasiswanya hendak memperkosa seorang gadis.

- Kapil marah ketika melihat keadaan Divya yang tragis di benteng.

5. Utsaha-Vira (Keberanian)

Terjadi ketika adegan:

- Javed menyelamatkan Divya kekasihnya ketika hendak diperkosa oleh vijay dan rajesh.

- Kapil dan arwah Divya balas dendam dan membunuh satu per satu teman-temannya.

- Pak Rektor memanggil arwah Divya.

- Atul teman Divya tidak mau memakai kalung penangkal agar terhindar dari Kapil dan arwah Divya karena kepercayaannya pada Tuhan.

- Atul bertarung melawan Kapil.

- Javed menyelamatkan Viviek adiknya yang akan dibunuh.

6. Bhaya-Bhayanaka (Ketakutan)

Terjadi ketika adegan:

- Divya akan diperkosa Vijay dan rajesh dikamar asramanya.

- Vijay dan rajesh ketika dibawa kehadapan Pak rektor.

- Teman-teman Divya ketakutan akan balas dendam dari Divya dan kapil.

- Ashok yang menghadapi kapil dan dibunuh.

- Viviek ketika ditelpon Kapil akan dibunuh.

- Viviek ketika bertemu Kapil.

- Teman-teman Divya ketika bertemu dengan Kapil dan arwah Divya.

7. Jugupss-Vibhatsa (Kejijikan)

Terjadi ketika adegan:

- Divya jijik kepada Vijay dan Rajesh ketika hendak diperkosa.

- Javed melihat Vijay dan Rajesh hendak memperkosa kekasihnya Divya.

- Divya mendapat permintatan maaf dari Vijay dan rajesh.

- Divya ketika hanya bertemu Vijay dan Rajesh di Benteng dan diperkosa.

8. Vismaya-Abdutha (Keheranan)

Terjadi ketika adegan:

- Divya menemukan Vijay dan Rajesh sudah berada di dalam kamarnya.

- Divya pergi ke benteng dan tidak ada siapa-siapa di sana.

- Divya hanya bertemu Vijay dan Rajesh di benteng.

9. Nirveda-Santa (Ketenangan/Gembira)

- Divya dan Javed bernyayi bersama disebuah pesta.

- Divya mendengar nyanyian panggilan dari kapil.

- Kapil bertemu dengan Divya/Vasundra setelah sekian lama terpisah.